Selasa 03 Nov 2015 08:25 WIB

Pemimpin Alqaidah Serukan Perlawanan Terhadap Rusia

Rep: Gita Amanda/ Red: Nur Aini
Pasukan Alqaidah (ilustrasi)
Foto: foreignpolicy.com
Pasukan Alqaidah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pemimpin Alqaidah Ayman al-Zawahiri menyerukan pendukungnya untuk bersatu menghadapi ancaman Rusia dan negara Barat di Suriah dan Irak. Ia meminta pendukungnya untuk mengerahkan segala upaya melakukan perlawanan.

"Amerika, Rusia, Iran, Alawit, dan Hizbullah telah mengkoordinasikan perang melawan kita. Kita tak mampu mengehentikan pertempuran di diri kita, sehingga dapat mengarahkannya ke perlawanan terhadap mereka," kata Zawahiri dalam sebuah rekaman audio yang dirilis di internet pada Ahad (1/11) lalu.

Dilansir Alarabiya, tak jelas kapan rekaman dibuat. Namun tampaknya ungkapan Zawahiri mengarah pada agresi Rusia yang membantu sekutunya Presiden Bashar al-Assad.

Dalam rekaman tersebut Zawahiri mengesampingkan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan pemimpinnya Abu Bakr al-Baghdadi. Tapi menurutnya tak menutup kemungkinan jika Alqaidah harus berperang bersama ISIS melawan koalisi Barat di Irak dan Suriah.

"Saudara-saudara saya di semua tempat dan semua kelompok. Kita hadapi agresi Amerika, Rusia dan Eropa. Jadi terserah kita untuk berdiri bersama bersatu dari Turkestan Timur ke Maroko," katanya.

ISIS selama ini diketahui telah menyerukan perang melawan Rusia dan AS dalam menanggapi serangan udara ke kubu mereka. Jika ISIS dan Alqaidah bersatu ini akan menyulitkan upaya menstabilkan Timur Tengah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement