Rabu 11 Nov 2015 00:11 WIB

Rencana Obama Tutup Guantanamo Ditentang

Penjara Guantanamo di Kuba
Foto: AP/Brennan Linsley
Penjara Guantanamo di Kuba

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Anggota kongres dari Partai Republik menyampaikan penolakan terhadap rencana Presiden Barack Obama untuk menutup penjara Guantanamo. Penutupan tersebut dinilai akan berdampak pada pengiriman puluhan narapidana ke penjara Amerika Serikat (AS).

Obama hanya memiliki sedikit waktu untuk mengambil keputusan terkait pengutamaan keamanan negara paling penting di negaranya, yakni menutup sarana penahanan, yang terkenal buruk sebagai lambang kebijakan kontra-terorisme pendahulunya mantan presiden George W Bush.Pemerintah Obama berbulan-bulan menggodok rencana pemindahan sekitar 50 dari 112 tahanan ke penjara AS. Sedangkan sisanya, yang dianggap tidak terlalu berbahaya, akan dikirim ke luar negeri.

Tindakan itu disebut anggota parlemen dari Partai Republik sebagai tentangan tidak sah terhadap kongres, yang sejak 2011 melarang Pentagon menggunakan dana federal untuk membawa tahanan ke tanah AS.

Juru Bicara Angkatan Laut AS Kapten Jeff Davis mengatakan, Senin (9/11) waktu setempat, Pentagon diperkirakan segera memberlakukan rencana pemindahan narapidana tersebut dengan menghubungi penjara-penjara tujuan. "Kami memiliki sebuah rencana yang akan membantu mewujudkan tujuan Presiden untuk menutup Guantanamo dan kami akan segera mengungkapkannya di hadapan Kongres," katanya.

"Sangat jelas bahwa kami membutuhkan dukungan Kongres," kata Davis menambahkan.

Sedikit ada empat penjara yang dipertimbangkan sebagai tempat baru bagi para narapidana Guantanamo, yaitu Barak Disiplin AS di markas militer Fort Leavenworth, penjara federal di Florence dan penjara negara di Canon City (keduanya di Colorado), serta tempat tahanan militer di Charleston, South Carolina.

Para senator Partai Republik dari negara-negara bagian tersebut mengungkapkan kekhawatiran mereka dalam sebuah konferensi pers dengan mengatakan kehadiran para narapidana akan menimbulkan ancaman bagi masyarakat sekitar, dan mereka berjanji akan melawan dalam Kongres.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement