Hitcham (25) juga mengatakan bahwa Ibrahim dan Salah merokok dan tidak pergi ke masjid. "Kami melihat mereka setiap hari ke kafe. Suara Ibrahim seperti Sylvester Stallone. Kami bermain kartu dan banyak berbicara tentang sepak bola. Tidak ada pembicaraan tentang jihad," kata dia.

Lebih dari satu mil dari Molenbeek, kenalan dua bersaudara Abdeslam, Amir (23), menuturkan bahwa pada Jumat malam ada seorang teman yang meminta tolong padanya. Ia diminta ke Paris untuk menjemput Salah. Amir mengatakan bahwa dia tidak bisa pergi.

Salah menawarkan untuk membayar biaya bahan bakar, tapi Amir enggan menempuh jarak jauh hingga 280 kilometer. Dia pun kaget ketika mengetahui yang terjadi pada saudara Abdeslam itu. "Bisa saja saya... saya tidak tahu," ujar amir.

Media Belgia melaporkan bahwa Salah pernah menghabiskan waktu di penjara karena perampokan lima tahun lalu bersama pria penghuni Molenbeek lain, Abdelhamid Abaaoud (28). Penyelidik Prancis percaya Abaaoud mungkin telah merencanakan serangan Paris dari Suriah dan ia telah menjadi propagandis internet untuk ISIS di bawah pimpinan Abu Omar al-Belgiki.

(Baca: Pelaku Bom Bunuh Diri Kedua di Paris Berhasil Diidentifikasi)

Ikuti Whatsapp Channel Republika