Kamis 19 Nov 2015 15:45 WIB

Kerusuhan Terjadi di Depan Lokasi Pertemuan APEC

Rep: melisa riska putri/ Red: Muhammad Subarkah
Barikade polisi, van dan truk pemadam kebakaran Filipina memblokade sekitar 1.000 demonstran anti-globalisasi yang melakukan aksi di dekat tempat penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Manila.
Foto: AP Photo/Mark Baker
Barikade polisi, van dan truk pemadam kebakaran Filipina memblokade sekitar 1.000 demonstran anti-globalisasi yang melakukan aksi di dekat tempat penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Manila.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA--Demonstran anti globalisasi bentrok dengan polisi di dekat lokasi KTT APEC yang dijaga ketat, Kamis (19/11). Sekitar seribu aktivis meneriakan dan malambaikan spanduk dalam demonya tersebut.

Ratusan polisi anti huru-hara yang membarikade keamananan pertemuan KTT berusaha keras menghalau para demonstran. Polisi menggunakan meriam air dan tongkat untuk membubarkan massa.

Pemimpin demonstrasi, Renato Reyes yang merupakan aliansi sayap kiri kelompok Bayan mengatakan. menuntut kerangka ekonomi baru yang menempatkan kepentingan nasional dibanding keuntungan perusahaan.

"Selama dua dekade terakhir, APEC dan globalisasi imperialis hanya menguntungkan negara-negara kaya sambil terus memiskinkan negara-negara berkembang seperti Filipina," katanya seperti dilansir dari //CBS News//, Kamis (19/11).

Misi dari 21 anggota APEC di Manila adalah menurnkan hambatan perdagangan dan pembangunan ekonomi. Deklarasi tersebut mencatat hubungan penting antara kurangnya kesempatan ekonomi dan terorisme.

"Pertumbuhan ekonomi, kemakmuran dan kesempatan adalah salah satu alat yang paling ampuh untuk mengatasi akar penyebab terorisme dan radikalisasi," kata pernyataan.

Para pemimpin menyerukan upaya baru untuk menghilangkan kemiskinan. Mereka mengatakan, pertumbuhan ekonomi telah mengangkat banyak orang keluar dari kemiskiran.

Para pemimpin Asia-Pasifik pada pertemuan tersebut juga menyerukan pemerintah untuk segera meningkatkan kerjasama dalam memerangi terorisme. Pembicaraan tersebut dikarenakan serangan mematikan di Paris beberapa waktu lalu.

Selain Paris, pernyataan deklarasi APEC juga membahas mengenai serangan di Beirut dan serangan sebuah pesawat Rusia di atas Semenanjung Sinai. Hal ini merupakan konvensi baru di forum kerjasama ekonomi Asia-Pasifik tersebut yang biasanya terfokus pada isu-isu perdagangan dan bisnis.

Kelompok-kelompok APEC blok Amerika Serikat dan Cina dengan kekuatan menengah seperti Australia, serta negara-negara berkembang di Asia dan Amerika Selatan menyumbang sekitar 60 persen dari ekonomi global.

Para pemimpin menekankan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kerjasama internasional dan solidaritas dalam memerangi terorisme.

"Kami tidak akan membiarkan terorisme mengancam nilai-nilai fundamental yang mendukung ekonomi bebas dan terbuka kami," kata pernyataan itu.

n.melisa riska putri

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement