REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku bom bunuh diri perempuan pertama di Eropa, Hasna Ait Boulahcen (26), meledakkan diri saat pengepungan polisi berlangsung di Saint Denis tempatnya bersembunyi bersama sepupunya yang menjadi otak penyerangan Paris.
Pascakematian Hasna, fakta mencengangkan bahwa ia jauh dari Islam mencuat ke permukaan, Pelaku bom bunuh diri biasanya melakukan aksi yang mengatas namakan agama dan mengklaim tindakannya sebagai bagian dari 'ibadah'.
Akan tetapi, beberapa hari setelah kematian Hasna, anggota keluarga dan teman-teman Hasna mengungkapkan bahwa gaya hidup Hasna jauh dari ajaran Islam. Keluarga dan juga teman-teman Hasna justru memberikan informasi bahwa semasa hidup, Hasna memiliki reputasi yang kurang baik.
Ini beberapa perilaku buruk Hasna berdasarkan wawancara dengan keluarga, dikutip dari dailymail.co.uk