REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY -- Seorang pemuda asal Gaza mengaku kaget saat namanya dicatut dan sempat dituding sebagai salah satu anggota ISIS yang terlibat teror di Paris. Ia menolak tuduhan serangan yang menewaskan lebih dari 130 orang pekan lalu.
Sami Abu Rus, mahasiswa jurnalistik Universitas Al-Aqsa University melihat gambar dirinya disebarkan ISIS ke media daring. Abu Rus diklaim sebagai salah satu 'singa' penyerangan Paris.
Abu Rus, yang tinggal di kamp pengungsian al-Nuseirat refugee camp, menyatakan dirinya tak pernah meninggalkan Gaza dan baru tahu soal pencatutan namanya dari seorang temannya. Awalnya, Abu Rus berpikir itu hanya candaan. Namun ia terkaget setelah melihat sendiri fotonya.
Keluarga Abu Rus marah dengan tudingan dan pencatutan nama putra mereka. Dengan tegas mereka menyatakan apa yang dilakukan ISIS di Paris tak ada kaitannya dengan Islam.
''Keluarga sama mengecam teror terhadap masyarakat,'' kata Abu Rus seperti dikutip Maan News belum lama ini.
Satu foto Abu Rus muncul di media cetak Mesir salah satunya al-Wattan. Sementara media afiliasi ISIS memasang dua foto Abu Rus.
Abu Rus menduga foto itu diambil dari akun Facebook-nya atau akun media sosial lain miliknya. Foto yang disebarkan ISIS tak menyebut nama dan kebangsaan, hanya label 'singa serangan Paris'. (Baca: Adik Otak Penyerangan Paris Bersumpah Balas Dendam)
Bukan Abu Rus saja yang menjadi korban pencatutan nama dan gambar. Beberapa foto yang diklaim ISIS sebagai 'singa serangan Paris' juga diambil dari beberapa orang lain yang tak tahu menahu soal ini. Foto mereka tersebar di media daring, termasuk foto seorang pria Sikh yang terpampang di medi Spanyol, La Razon, yang menunjukkan pria itu menggunakan ikat pinggang dengan bom bunuh diri sambil memegang Alquran.