Kamis 26 Nov 2015 13:00 WIB

Memata-matai ISIS Lewat Internet

Logo Ghost Security Group
Foto:
Hacker (Ilustrasi)

Alih-alih mencoba menutup akun dan menyerang situs militan dengan penolakan layanan secara terdistribusi (DDoS) atau membanjiri sebuah situs dengan traffic hingga offline, anggota Ghost Security Group beroperasi layaknya mata-mata dibanding hacker.

Mereka memonitor akun Twitter yang dicurigai milik ISIS dan memasuki papan pesan mereka untuk menemukan informasi. Informasi ini, menurut mereka, disampaikan kepada penegak hukum.

"Kami lebih memilih menghentikan serangan daripada menutup sebuah situs. Menurut saya, serangan DDoS bisa berdampak besar pada ISIS. Anonymous menghantam forum para ekstremis yang mempunyai nilai intelijen, tapi kami justru ingin forum ini tetap online sehingga kami bisa memantau apa yang orang-orang katakan dan mengumpulkan informasi dari situ," kata direktur eksekutif kelompok ini.

Kelompok tersebut menyebut telah berhasil membantu menggagalkan satu serangan di Tunisia berdasarkan informasi percakapan online yang mengindikasikan militan akan menyerang lokasi tertentu di pulau Djerba.

Plot tersebut, menurut Ghost Security, didesain sebagai kelanjutan pembantaian di resor pantai yang menewaskan 38 orang pada Juni. Laporan mengindikasikan Djerba memang muncul dalam daftar target ISIS di Tunisia pada Juli.

Seperti klaim sebelumnya, sulit memverifikasinya.

Kepala operasional keamanan badan konsultasi Kronos Advisory Michael Smith bekerja bersama kelompok tersebut. Dia mengatakan mereka menemukan tweet yang dikirim balik di antara akun ISIS.

Meski tweet tersebut terkadang hanya bertahan beberapa menit sebelum dihapus, Ghost Security memantaunya dan menyimpannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement