Selasa 01 Dec 2015 21:06 WIB
Serangan Teror Paris

Jerman-Inggris Mulai Tertarik Menggempur ISIS di Suriah

Rep: Gita Amanda/ Red: Ilham
Angel Merkel
Foto: Wikipedia
Angel Merkel

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kabinet Jerman menyetujui rencana menerjunkan hingga 1.200 tentara untuk mendukung pertempuran koalisi internasional melawan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah. Sementara Inggris menyatakan akan melakukan pemungutan suara untuk menentukan akan melancarkan serangan udara atau tidak melawan ISIS di Suriah.

Kantor berita DPA melaporkan, kabinet Jerman yang didukung para menteri pada Selasa (1/12) telah menyetujui untuk menerjunkan pasukan mereka melawan ISIS. Tak jelas kapan parlemen mempertimbangkan hal itu. Namun koalisi pemerintah Kanselir Jerman Angela Merkel yang memiliki suara mayoritas di parlemen telah setuju akan hal ini.

Menyusul serangan di Paris, Merkel menyatakan sepakat untuk menghormati permintaan dari Prancis untuk memberi dukungan operasi melawan ISIS di Suriah. Jerman berencana mengirim pesawat pengintai, pesawat tanker, dan kapal perang ke wilayah tersebut. Meski begitu, Jerman menyatakan tak akan terlibat secara aktif dalam pertempuran.

Menteri Luar Negeri Jerman, Frank-Walter Steinmeier mengatakan kepada harian Jerman Bild, Jerman tak akan menerjunkan 1.200 tentaranya dalam satu waktu. "Kita berbicara batasan maksimal, dengan zona penyangga. Saya tak berpikir kami akan mengerahkan banyak tentara di luar negeri pada saat yang sama," kata Steinmeier.

Sedangkan Menteri Pertahanan Jerman menekankan pada Selasa, negaranya tak akan bekerja sama dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad atau pasukannya. Berbicara sebelum kabinet Jerman bertemu untuk menyetujui penyebaran jet pengintaian Tornado, Ursula von der Leyen membela rencana tersebut.

"Yang utama adalah, tak akan ada kerja sama dengan Assad dan tak ada kerja sama dengan pasukan di bawah komandonya. Tak akan ada masa depan dengan Assad," kata von der Leyen kepada televisi ARD.

Keputusan melakukan kampanye militer di Suriah dilakukan sebagai aksi solidaritas terhadap serangan mematikan di Paris. Ini merupakan langkah besar bagi pemerintahan Merkel.

Sejak Perang Dunia II, Jerman sudah tak mau bergabung dengan misi militer di luar negeri. Sebelumnya mereka juga menolak keterlibatan langsung di Suriah. Majelis rendah Jerman, Bundestag, rencananya akan melakukan pemilihan terkait penyebaran pasukan pada Rabu (2/12).

sumber : Reuters/AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement