Menurut sebuah kelompok sipil, hal itu tetap dilakukan tak terkecuali bagi keluarga atau anak-anak yang diambil dari orang tua mereka dan menghadapi pertanyaan serupa.
"Itu seperti menulis otobiografi saya," kata seorang pembelot perempuan 59 tahun yang menghabiskan tiga bulan di pusat interogasi pada 2012. Ia meminta agar tidak disebutkan namanya karena ia tidak seharusnya berbicara tentang proses tersebut.
Ia mengaku berbica tentang kehidupannya sampai mendapat tanda pemeriksaan. "Saya datang ke sini untuk mengubah hidup saya sehingga tidak ada yang saya takutkan," katanya.
Seorang mantan pejabat Badan Intelijen Nasional mengatakan, detektor kebohongan digunakan sebagai alat dasar yang diperlukan.
Shin mengatakan, sebuah interogasi dimulai dengan alamat pembelot tersebut. Dalam program ini telah dibangun sebuah database dengan lokasi, nama dan rincian lainnya untuk membandingkan dengan cerita mereka.
Program ini telah berhasil menyaring sekitar 120 pembelot palsu dan 14 mata-mata. Pembelot palsu diyakini terutama terdiri dari warga etnis Korea Cina daratan.
Mereka yang ditemukan bukan menjadi pembelot Korea Utara dideportasi, sementara mereka yang bertekad menjadi mata-mata dituntut.