REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pilot pesawat tempur Rusia dalam misi di Suriah dibekali pistol dan senapan mesin Kalashnikov (AK-47) untuk berjaga-jaga jika suatu saat mereka terpaksa melontarkan dan mempertahankan diri di darat.
Dikutip dari Daily Mail, Senin (30/11), langkah itu diambil setelah pesawat tempur Rusia ditembak jatuh Turki dan salah satu pilotnya tewas di tangan gerilyawan Suriah.
Di kursi pilot, sebagai ganti perahu karet terdapat senapan Kalashnikov beserta amunisinya. Selain itu, mereka juga membawa pistol otomatis Strechkin.
Gambar yang ditayangkan media pro-Kremlin LifeNews menunjukkan pilot membawa Strechkin, tapi Kalashnikov tidak terlihat.
"Pilot menunjukkan untuk pertama kalinya isi perlengkapan darurat mereka. Dalam banyak kantong di rompi mereka tersembunyi sebuah kompas, cermin untuk sinyal, transmiter radio, korek api tahan air dan pistol otomatis Strechkin dengan empat set peluru," seperti dilaporkan LifeNews.
Senjata tersebut digunakan untuk membantu pilot mempertahankan diri di wilayah yang berbahaya sambil menunggu bantuan.
Baca juga:
Kabinet Jerman Setuju Operasi Anti-ISIS di Suriah
300 Warga Amerika Aktif Dukung ISIS Secara Online
Diretas, Biro Cuaca Australia Rugi Jutaan Dolar