REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Tersangka teror Prancis yang menggorok leher bosnya pada Juni lalu ditemukan gantung diri di dalam sel tahanan. Pada Rabu (24/12) Otoritas mengatakan Yassin Salhi yang juga merencanakan peledakan plant gas, tewas di penjara Fleury-Merogis, Paris selatan.
Jaksa menyebut, Salhi adalah militan, tapi Salhi menyangkalnya. Ia mengaku melakukan pembunuhan karena dendam. Pria 35 tahun ini ditempatkan di dalam sel isolasi sendiri tanpa laporan adanya kecenderungan bunuh diri.
Pada 26 Juni lalu Salhi mengendarai sebuah van ke gedung berisi cairan mudah meledak di pabrik Air Products dekat kota Lyon. Ledakan terjadi beberapa waktu kemudian disusul penemuan mayat bos Salhi tanpa kepala.
Kepalanya ditemukan terikat di sebuah pabrik bersama dua bendera bertuliskan bahasa Arab. Otoritas mengatakan, Salhi telah berada dibawah pengawasan terduga terkait radikalisme sejak 2006-2008.