Sabtu 26 Dec 2015 19:22 WIB

50 Buku Agama dan Salinan Al Quran di Masjid Corsica Dibakar

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Bayu Hermawan
Kelompok anti-Muslim (ilustrasi)
Foto: EPA/Mick Tsikas
Kelompok anti-Muslim (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, AJACCIO -- Sekelompok orang melakukan penyerangan terhadap masjid yang berada di Pulau Corsica, Prancis. Selain mengobrak-abrik masjid, para pelaku juga membakar buku-buku agama dan beberapa salinan Al Quran.

Seperti diberitakan rt.com, Sabtu (26/12), kelompok penyerang itu melakukan balas dendam atas serangan yang terjadi sehari sebelumnya. Pada Kamis malam, dua petugas pemadam kebakaran dan polisi terluka dalam penyergapan oleh beberapa pemuda berkerudung di Jardins de L'Empereur.

Pada Jumat (25/12) sore, sekitar 150 demonstran berkumpul di depan markas polisi untuk menunjukkan dukungan. Tapi, bagian dari kerumunan itu bergabung dengan kelompok lain yang diperkirakan mencapai 600 orang.

Mereka menuju perumahan di mana kekerasan terjadi dengan meneriakkan kata-kata rasisme seperti, "Orang Arab keluar!" dan "Ini rumah kami!".

Para demonstran yang mengarah menggeledah ruang ibadah muslim di dekatnya, menghancurkan kaca dan membakar sekitar 50 buku.

Petugas daerah Francois Lalanne mengatakan, polisi setempat menempatkan lima tempat ibadan muslim di Ajaccio di bawah perlindungan dan mempertahankan kehadirannya di perumahan tersebut.

Para pejabat Prancis mengutuk kekerasan di Corsica, baik yang dilakukan dua penyerang petugas pemadam kebakaran dan mereka yang mengobrak-abrik masjid.

Bahkan perkataan terakhir Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazenauve menunjukkan adanya rasisme dan xenophobia. Pemerintah setempat berjanji untuk menangkap mereka yang bertanggung jawab.

Sentimen anti muslim meningkat di Prancis setelah serangan teroris pada 13 November di Paris yang menewaskan 130 orang. Kelompok teroris ISIS mengaku bertanggung kjawab atas insiden tersebut.

Corsica merupakan sebuah pulau kecil Mediterania yang memiliki sejarah panjang gerakan nasionalis. Gerakan tersebut kadang-kadang mengarah pada kekerasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement