Kamis 07 Jan 2016 10:36 WIB

Pakar Ragukan Bom Hidrogen Korea Utara

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ilham
Lokasi uji coba nuklir Korea Utara
Foto: Youtube
Lokasi uji coba nuklir Korea Utara

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Meski Korea Utara telah mengklaim sukses menciptakan bom hidrogen yang telah diujicobakan, banyak pihak meragukannya. Pada Rabu (6/1), Amerika Serikat bergabung dengan para pakar membahas dampak ledakan bom hidrogen Korut saat tes.

Juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest mengungkapkan analisis awal tidak konsisten dengan klaim kesuksesan Korut. "Tidak ada hal dalam 24 jam terakhir yang menyebabkan pemerintah AS mengubah penilaiannya terhadap kemampuan militer dan teknis Korut," kata dia, dikutip BBC.

Earnest mengatakan, isolasi Korut telah membuat mereka meningkatkan aksi provokatif. Jika bom hidrogen benar-benar telah diuji, ini akan meningkatkan kapabilitas nuklir Korut.

Pakar mengatakan, bom hidrogen adalah teknologi canggih dan melebihi teknologi senjata atom yang menggunakan fusi atom untuk melepaskan energi dalam jumlah masif. Bom yang dijatuhkan di dua kota Jepang saat Perang Dunia Dua adalah bom atom yang menggunakan pemisahan atom.

Analis dari Rand Corporation, Bruce Bennett meragukan klaim dan tes uji coba Pyongyang. "Ledakan yang mereka buat seharusnya 10 kali lebih besar," kata dia. (Bom Hidrogen Korea Utara Dinilai Lebih Kuat dari Bom Atom).

Politisi Korsel, Lee Cheol-woo mengatakan, badan inteligen Korsel juga menilai bahwa ledakan yang terjadi kemarin mungkin lebih kecil daripada ledakan hidrogen.

Cina dan Jepang melaporkan sedang berusaha mendeteksi radiasi yang dihasilkan bom yang diklaim. Isu uji nuklir ini muncul setelah negara tetangga mendeteksi gempa di situs pengujian nuklir Korut. Gempa dengan kekuatan 5,1 SR tersebut terjadi pada pukul 10 pagi, 6 Januari waktu setempat.

Beberapa jam kemudian, kantor berita Korut mengonfirmasi bahwa Korut telah sukses menguji bom hidrogen pertama. Sebuah catatan yang ditandatangani pemimpin Korut, Kim Jong-un menunjukan izin uji coba tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement