Kamis 07 Jan 2016 18:53 WIB

Hollande: Risiko Ancaman Teror di Prancis Masih Tinggi

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Prancis Francois Hollande.
Foto: AP Photo/Yves Logghe
Presiden Prancis Francois Hollande.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan, ancaman teroris akan terus membebani negaranya setelah tindakan teror ekstremis di Paris tahun lalu.

Ia mengatakan, pemerintah telah membuat undang-undang baru dan mengencangkan keamanan. Kendati begitu resiko ancaman teror tetap tinggi.

Pada 7 Januari 2015, sepasang pria bersenjata menyerbu kantor majalah satir Charlie Hebdo dan menewaskan 11 orang di dalamnya juga seorang polisi di luar.

Sebanyak 17 orang dipastikan tewas dalam serangan Januari lalu yang berakhir setelah dua hari pertumpahan darah di wilayah Paris. Pelaku penembakan tewas di tangan polisi setempat.

Serangan teror kembali terjadi 13 November lalu di pusat kota Paris dan menewaskan 130 orang. Pelaku serangan dan penembakan diketahui berafiliasi dengan kelompok militan ISIS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement