Rabu 27 Jan 2016 09:18 WIB

Rusia Bantah Minta Presiden Suriah untuk Mundur

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden Suriah Bashar Assad dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Foto: al jazeera
Presiden Suriah Bashar Assad dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, negaranya tidak meminta Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk mengundurkan diri. Rusia juga membantah menawarkan Assad suaka politik.

"Dalam kedua kasus (permintaan mundur dan pemberian suaka) maka jawabannya adalah tidak. Tidak ada yang bertanya tentang suaka politik, dan tidak ada yang menawarkan hal semacam itu," kata Lavrov, Selasa (26/1) seperti dikutip dari laman Al Arabiya.

Pernyataan itu disampaikan Rusia setelah ada laporan bahwa jenderal Rusia dikirim oleh Presiden Rusia Vladimir Putin yang meminta Assad untuk mundur. Putin telah membantah berita tersebut.

Dia juga menegaskan bahwa pembicaraan damai Suriah yang didukung perserikatan bangsa-bangsa (PBB) direncanakan akan dimulai akhir pekan ini (Jumat 29 Januari 2016) tidak akan berhasil jika perwakilan Kurdi tidak diundang.

"Tanpa peserta ini pembicaraan tidak dapat mencapai hasil yang kita inginkan, resolusi politik definitif di Suriah," ujar Lavrov.

Namun, utusan PBB untuk Suriah Staffan de Mistura yang memutuskan kelompok oposisi mana yang diundang ke pembicaraan. Dia mengatakan bahwa beberapa peserta dari proses perdamaian Suriah telah bersikap plin plan dengan menolak untuk bernegosiasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement