Senin 01 Feb 2016 09:19 WIB

Virus Zika Menyebarkan Ketakutan pada Wanita Hamil di Brazil

Rep: Gita Amanda/ Red: Andi Nur Aminah
Brasil melarang sementara para ibu untuk hamil agar terhindar dari virus zika yang dibawa nyamuk dan dapat mematikan bayi.
Foto: EPA
Brasil melarang sementara para ibu untuk hamil agar terhindar dari virus zika yang dibawa nyamuk dan dapat mematikan bayi.

REPUBLIKA.CO.ID, RECIFE -- Di kota pesisir Recife, kepanikan melanda bangsal bersalin, setelah virus zika yang dideteksi tahun lalu di Amerika kerap dihubungkan dengan cacat kelahiran pada otak bayi. Terlebih belum ada obat maupun vaksin yang dapat mengobati penyakit tersebut.

Dari sekitar empat per lima kasus zika, tak ada gejala nyata yang membuat perempuan tidak menyadari terinfeksi. Uji virus hanya dapat terdeteksi jika mereka telah terinfeksi selama sepekan pertama.

Deteksi pun hanya dapat dilakukan di klinik swasta dengan biaya 900 real Brazil, yang setara dengan lebih dari upah minimum bulanan di negara tersebut.

Di Rumah Sakit IMIP Recife, puluhan ibu-ibu menunggu dengan cemas melihat hasil ultrasound scan yang akan menunjukkan apakah anak mereka mengalami kelainan pada otak dan kepalanya atau biasa disebut mikrosepalus. Sejaun ini rumah sakit telah memiliki 160 bayi yang lahir dengan kondisi kelainan tersebut sejak Agustus.

Salah seorang calon ibu Elisangela Barros mengatakan kondisi ini sangat menakutkan. Ia khawatir putrinya yang masih di dalam kandungan akan mengalami mikrosepalus. "Lingkungan saya miskin dan penuh dengan nyamuk, sampah dan tak ada air mengalir. Lima tetangga saya juga terkena zika," ujar Barros sambil menangis. 

Perempuan seperti Barros yang hidup di daerah kumuh penuh sesak memang hanya memiliki sedikit pertahanan melawan nyamuk Aedes aegypti yang membawa zika. Mereka sering tak mampu membeli obat pembasmi serangga atau sedikit akses keluarga berencana.

(Baca Juga: Zika Membuat Khawatir Para Atlet Olimpiade Brazil).

Sementara para dokter khawatir wabah ini akan meningkatkan keinginin orang untuk melakukan aborsi. Di Brazil mengakhiri kehamilan merupakan tindakan ilegal kecuali dalam kasus perkosaan atau ibunya berisiko.

Penyebaran cepat virus zika di 22 negara di AS telah mendorong beberapa pemerintahan menyarankan peremupan untuk menunda kehamilan.Di El Salvador pemerintahnya bahkan merekomendasikan wanita tak hamil dulu hingga dua tahun ke depan.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement