Kamis 04 Feb 2016 10:29 WIB

Hutan Zika, Surga Nyamuk Tempat Virus Zika Pertama Kali Ditemukan

Rep: c34/ Red: Andi Nur Aminah
Mukisa, petugas penjaga Hutan Zika yang  terletak sekitar 25 kilometer dari Kampala, Uganda.
Foto: Japantimes
Mukisa, petugas penjaga Hutan Zika yang terletak sekitar 25 kilometer dari Kampala, Uganda.

REPUBLIKA.CO.ID, KAMPALA -- Virus zika kini menjadi salah satu topik terhangat yang menjadi pembicaraan dunia. Di mana virus zika pertama kali ditemukan? Rupanya, virus tersebut berasal dari hutan Zika, yang terletak sekitar 25 kilometer dari Kampala, ibu kota Uganda.

Hutan seluas 12 hektare itu dianggap surga para nyamuk dan ditinggali lebih dari 60 jenis nyamuk. Zika atau ziika, istilah dalam bahasa Luganda (bahasa lokal di Uganda), berarti "tumbuh terlalu cepat".

Virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk itu pertama kali ditemukan pada 1947. Seekor monyet yang terjangkit virus tersebut berasal dari hutan Zika. Namun, kini penyebarannya cukup mengkhawatirkan, yang bermula di Brasil pada Mei 2015. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengaitkan zika dengan kondisi cacat lahir bernama mikrosefalia.

Mukisa, penjaga hutan yang telah bekerja di sana selama tujuh tahun, baru mengetahui keterkaitan antara virus zika dan hutan Zika beberapa pekan lalu. Ia mengatakan, banyak orang yang belum mengetahui tentang hal itu seperti dirinya sehingga hanya sedikit warga setempat yang merasa khawatir.

(Baca Juga: WHO Tetapkan Virus Zika Darurat Kesehatan Global). 

Pria 50 tahun itu mengungkap, dahulu hutan tropis Zika jarang dikunjungi dan hanya disambangi para pengamat burung dan ilmuwan. Sekarang, para siswa datang setiap minggu dari seluruh dunia, seperti AS, Kanada, Prancis, Jerman, dan negara-negara lain. "Ada begitu banyak jenis pohon dan segala macam burung di sini," kata Mukisa dilansir Japantimes

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Uganda tak mencatat adanya kasus zika di negara tersebut selama beberapa tahun terakhir. Ia memastikan, mewabahnya virus yang berlangsung di Amerika tidak berasal dari Afrika Timur. "Sistem respons negara kami terhadap penyakit dan epidemi sangat kuat, sebagaimana dibuktikan dalam penanganan wabah demam berdarah beberapa waktu lalu," ujar Kementerian Kesehatan setempat dalam satu pernyataan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement