REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Spanyol memastikan seorang perempuan hamil didiagnosis dengan virus zika. Ini merupakan kasus pertama di kawasan Eropa.
Kementerian Kesehatan Spanyol menyatakan, perempuan yang tinggal di wilayah Katalunya itu baru kembali dari Kolombia, yang diyakini merupakan tempat dia terinfeksi virus zika.
Dalam pernyataannya, seperti dilansir BBC, Jumat (5/2), Kementerian Kesehatan Spanyol mengatakan ada enam pasien lagi yang terinfeksi virus zika, termasuk seorang di Ibu Kota Madrid. "Semuanya dalam kondisi yang baik," tegas pernyataan itu.
Ditambahkan bahwa tidak ada risiko virus menyerang di Spanyol karena semuanya merupakan "kasus impor".
Virus, yang umumnya menyebar lewat nyamuk ini, mewabah di sejumlah negara di Amerika Selatan dan Tengah serta di Karibia dengan perkiraan sekitar empat juta orang terinfeksi di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, ditemukan pasien yang terinfeksi virus zika melalui hubungan seks dengan pasangannya yang baru kembali dari Venezuela.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) sudah menyatakan virus zika sebagai keadaan darurat global. WHO pada Kamis (4/2) juga menyarankan agar tidak menerima donor darah dari orang-orang yang melakukan perjalanan ke negara-negara yang terserang zika.