Jumat 05 Feb 2016 09:49 WIB

Brasil Janji Kirim Sampel Zika ke AS

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Achmad Syalaby
Sampel darah dari gigitan nyamuk Aedes aegypti yang menyebarkan virus zika
Foto: Reuters/Mariana Bazo
Sampel darah dari gigitan nyamuk Aedes aegypti yang menyebarkan virus zika

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Otoritas Brasil menjelaskan, ekspor sampel zika keluar negeri harus melalui prosedur. Pada Kamis (4/2), pemerintah setempat mengatakan, prosedur berlaku agar para peneliti internasional tidak menerima sampel yang buruk.

Kementerian Kesehatan Brasil mengatakan, dua per tiga sampel zika yang dikumpulkan selama bekerja sama dengan tim dari US Centers for Disease Control and Prevention segera dikirimkan ke AS. "Setelah prosedur ekspor sampel diterima oleh badan peninjauan ulang etik medis," katanya.

Respons tersebut muncul sehari setelah para peneliti dan pejabat medis internasional mengeluh Brasil tidak juga mengirim sampel ke luar negeri. Seorang pejabat kesehatan anonim mengatakan pada AP bahwa hal itu karena ketatnya peraturan ekspor materi biologis dan genetik.

Menurut AP, para peneliti di laboratorium AS dan Eropa selama ini hanya mengandalkan sampel zika lama. Sampel tersebut berasal dari pasien yang terinfeksi ketika wabah di Pasifik Selatan pada 2013.

Mereka pun sangat butuh sampel terbaru untuk kelancaran penelitian. Kebijakan Brasil menetapkan peneliti non-Brasil bisa berkolaborasi dengan peneliti lokal setelah ada perjanjian.

Sejumlah materi bisa dibawa ke luar negeri, tapi materi biologis, seperti sampel jaringan tidak diizinkan tanpa ada laporan khusus. "Banyak orang mengeluhkan sedikitnya materi biologis yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian kritis," kata peneliti AS yang tidak ingin disebut identitasnya.

Meski demikian, ia menerima bahwa peraturan negara harus dihormati. Menurutnya, Presiden AS Barack Obama sudah berbicara para Presiden Brasil terkait hal tersebut. Para ilmuwan berharap bisa ada pengecualian agar materi biologis itu bisa bebas dibagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement