Sabtu 06 Feb 2016 17:03 WIB

Virus Zika Dikhawatirkan Menular Lewat Air Liur dan Urin

Red: Nur Aini
Sampel darah dari gigitan nyamuk Aedes aegypti yang menyebarkan virus zika
Foto: Reuters/Mariana Bazo
Sampel darah dari gigitan nyamuk Aedes aegypti yang menyebarkan virus zika

REPUBLIKA.CO.ID,RIO DE JANEIRO -- Pemerintah Brasil mengatakan Zika ditemukan di air liur dan urin pasien yang menambah kekhawatiran penyebaran virus itu.

Zika, berkaitan dengan ribuan cacat lahir di Brasil, terutama ditularkan melalui gigitan nyamuk, tapi masalah muncul pada pekan ini menunjukkan penularan dapat melalui hubungan seks dan tranfusi darah. Berita penemuan virus dalam air liur serta urin dua pasien memicu kekhawatiran baru.

Kemungkinan terpapar melalui cairan tubuh dapat mempersulit upaya menangani wabah itu.

Bahkan, presiden lembaga penelitian biomedis federal Brasil, mendesak perempuan hamil tidak mencium orang asing selama perayaan pesta.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengusulkan langkah lebih ketat untuk memantau perempuan hamil terhadap Zika dan mencegah penularan virus melalui hubungan seksual.

"Saya berharap kita tahu lebih banyak tentang Zika hari ini," kata Direktur CDC Tom Frieden kepada wartawan, Jumat (5/2).

CDC mengatakan lelaki dengan pasangan hamil yang tinggal atau telah melakukan perjalanan ke daerah yang menularkan Zika secara aktif harus menggunakan kondom saat berhubungan seksual dengan pasangan mereka atau menjauhkan diri dari seks selama kehamilan.

"Ilmu pengetahuan belum memastikan berapa lama risiko harus dihindari," kata CDC.

Zika telah menyebar dengan cepat di Amerika, mendorong Badan Kesehatan Dunia untuk menyatakan darurat kesehatan internasional. Hal ini karena keterkaitan virus dengan penyakit mikrosefali, suatu kondisi di mana bayi lahir dengan kepala berukuran kecil dan tidak normal serta dapat menderita masalah perkembangan.

Karena Zika telah dikaitkan dengan mikrosefali, para ilmuwan Yayasan Oswaldo Cruz menyarankan agar perempuan hamil mengambil tindakan pencegahan khusus dan menghindari keramaian selama perayaan Karnaval. "Mengingat kemungkinan melakukan kontak fisik dengan seorang yang terinfeksi, jelas, jangan mencium," kata presiden yayasan Dr Paulo Gadelha kepada wartawan.

"Kita tidak bisa mengatakan hari ini tidak ada kemungkinan penularan," kata Gadelha.

Ilmuwan menggunakan uji genetik untuk mengidentifikasi virus dalam sampel air liur dan urin dari dua pasien, yang memiliki gejala terinfeksi Zika, dan menetapkan virus itu aktif, yang berarti berpotensi menyebabkan infeksi. Mereka mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah Zika dapat ditularkan melalui cairan.

Mereka mengatakan ini menandai pertama kalinya virus ditemukan dalam cairan. Brasil, negara yang paling terkena dampak Zika, tengah mempersiapkan diri menyelenggarakan Olimpiade di Rio de Janeiro pada Agustus. WHO mengatakan antara Januari 2014 dan 5 Februari 2016, sebanyak 33 negara telah melaporkan penyebaran lokal virus Zika. Badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) juga mengatakan ada bukti penularan lokal langsung di enam negara lainnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement