Kamis 11 Feb 2016 07:59 WIB

Soal Peluncuran Roket, Korsel Hukum Korut

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ilham
Peta Semenanjung Korea yang terbagi jadi Korea Utara dan Korea Selatan
Foto: all-that-is-interesting.com
Peta Semenanjung Korea yang terbagi jadi Korea Utara dan Korea Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan akan menghentikan sepenuhnya operasi pusat industri kerja sama dengan Korea Utara sebagai respon peluncuran roket terbaru Korut, Rabu (10/2). Korsel menuduh Korut menggunakan uang hasil industri di sana untuk mengembangkan program misil dan nuklir.

Pusat kerja sama industri ini terletak di perbatasan kedua negara, bernama kompleks Kaesong. Sebagian besar proyek kerja sama antara kedua negara berada di kota perbatasan ini. Ada sekitar 124 perusahaan milik Korsel berada di sana.

Dengan mengakhiri kompleks, Presiden Korsel, Park Geun-hye telah melakukan sesuatu yang ditolak pendahulunya. Tahun 2010, Presiden sebelumnya menolak menutup kompleks meski banyak desakan pascatragedi dua serangan yang menewaskan 50 warga Korsel.

Menteri Unifikasi Korsel, Hong Yong-pyo mengatakan, menghentikan operasi di kompleks akan menghentikan Korut mendapatkan dana untuk program misil dan nuklir mereka. Kompleks Kaesong mulai beroperasi sejak 2004 dan menghasilkan 616 miliar won atau 560 juta dolar AS per tahunnya untuk Korut.

"Sepertinya dana itu tidak digunakan untuk jalan menuju perdamaian seperti yang diharapkan pihak internasional, melainkan untuk mengembangkan senjata nuklir dan rudal jarak jauhnya," kata Hong dalam konferensi pers.

Hingga akhirnya, kata dia, pemerintah memutuskan untuk menutup sepenuhnya kompleks Kaesong. Korsel juga telah meminta bantuan Korut untuk memastikan pemulangan warga Korsel dari Kaesong dengan selamat.

Belum ada respon dari Korut soal penutupan ini. Sementara AS mendukung keputusan sekutu dekatnya. AS menilai Korsel perlu langkah ini untuk menghukum Korut. Kementerian Keuangan Korsel akan memberi kompensasi pada perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sana.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement