Jumat 12 Feb 2016 13:40 WIB

Kehilangan Pekerjaan, Warga Indonesia Ini Jualan Martabak di Melbourne

Atje sekarang beralih berjualan martabak, setelah sebelumnya kerja di bidang mineral.
Foto:

Anda bisa bayangkan berapa omsetnya, jika harga satu loyang berkisar 15-17 dolar AS tergantung jenis rasanya. Atje pun terus gencar melakukan upaya memperkenalkan produknya, tak hanya terbatas bagi komunitas Indonesia di kota Melbourne.

"Strategi pemasaran yang saat ini dilakukan utamanya adalah lewat jejaring sosial, aktif promosikan produk di Facebook, Instagram, memberikan informasi ke Whatsapp Group dari berbagai komunitas, dan yang penting saya harus aktif ikutan pameran atau bazar," jelasnya. 

Atje memiliki cita-cita untuk membuat gerai martabak ke depannya. "Tetapi tentu membutuhkan modal yang besar dan saya pun masih mempelajari persyaratannya," katanya.

Saat ini, Atje sudah memiliki beberapa pelanggan tetap dan ia pun berbagi tips bagaimana memulai bisnis kuliner rumahan bagi warga Indonesia di luar negeri.

"Harus se-friendly mungkin sesuai kebutuhan dan keinginan customer. Misalnya, saya sangat fleksibel soal waktu pengiriman. Kedua harus peka dan kreatif dengan memperkenalkan rasa-rasa baru, riset dan memantau makanan apa yang sedang tren di Indonesia, kemudian coba bawa kesini untuk memberikan kemudahan bagi mereka yang kangen makanan Indonesia," ujarnya.

"Tambahan lainnya, sedapat mungkin menjaga kandungan halal, sebagai kepedulian bagi kebutuhan konsumsi halal pelanggan Muslim dan sekreatif mungkin dalam membuat promosi atau special offer, misalnya buy 5 get 1," jelas Atje yang juga aktif sebagai bendahara Australia Indonesian Association of Victoria.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2016-02-12/sektor-energi-di-australia-melemah-warga-indonesia-ini-beralih-jualan-martabak/1547160
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement