Jumat 12 Feb 2016 20:41 WIB

Rusia Ingatkan Saudi dan AS Perang Dunia III di Suriah

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ilham
Militan Suriah di medan perang.
Foto:
Gerilyawan ISIS

Rusia adalah satu-satunya pihak asing yang masuk konflik dengan dalih membantu pemerintah Suriah. Sementara koalisi pimpinan AS memiliki dua agenda terang-terangan, yakni mengadili pemerintah Suriah pimpinan Bashar al Assad dan melawan ISIS.

Mantan diplomat Rusia, Vyacheslav Matuzov mengatakan pada Aljazirah bahwa Rusia tidak memperparah konflik Suriah. Justru, katanya, Rusia mencegahnya menyebar lebih luas. Ia mengomentari pakta terbaru yang dicapai pada pertemuan kekuatan utama dunia di Jenewa dalam upaya memecah kebuntuan di Suriah.

"Saya rasa semua kelompok akan mengerti tidak ada solusi kecuali solusi politik. Semua yang tidak sepakat menghentikan pertempuran akan jadi musuh dan dihancurkan, dan itu adalah hasil di Munich," katanya.

Sementara, Norwegian Refugee Council berusaha menyelipkan agenda bantuan kemanusiaan dalam pertemuan di Jenewa. Kepala NRC, Jan Egeand menyeru agar pasukan khusus juga bisa membuka jalan bagi konvoi bantuan kemanusiaan untuk mencapai warga sipil di wilayah terkepung.

Dalam pernyataan, Egeland meminta akses ke area paling terimbas pada Jumat. Sehingga bantuan bisa dikirim segera. Selama ini, permintaan akses ke sana pada pemerintah Suriah selalu tidak direspon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement