REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia melaporkan infeksi virus zika pertamanya, Senin (15/2). Badan pengawasan keselamatan konsumen Rusia mengatakan, ini adalah kasus pertama di negara pimpinan Vladimir Putin itu.
Pasien adalah seorang perempuan yang tidak disebutkan identitasnya. Ia diketahui baru saja pulang liburan dari Republik Dominika.
Dalam pernyataannya, badan pengawas, Rospotrebnadzor mengatakan, kondisi pasien masih baik dan stabil. Ia tidak menunjukan gejala fatal. Ia juga diketahui tidak sedang hamil.
"Anggota keluarganya sudah diperiksa dan hasilnya negatif zika," katanya. Virus zika berkembang dengan pesat dan mengkhawatirkan di Amerika Latin.
Di Brazil, kondisi cukup darurat karena infeksi zika dihubungkan dengan kasus kelahiran anak dengan kelainan otak, mikrosefalia. Meski demikian, WHO belum mengonfirmasi hubungan antara keduanya.