Selasa 16 Feb 2016 22:43 WIB

Peneliti Temukan Hubungan Baru Zika dan Mikrosefalia

Rep: lida piuspaningtyas/ Red: Taufik Rachman
Bayi terpapar virus zika
Foto: Indepedent
Bayi terpapar virus zika

REPUBLIKA.CO.ID,  RIO DE JANEIRO -- Ilmuwan Brasil menemukan lebih banyak bukti hubungan virus zika dengan mikrosefalia pada bayi baru lahir, Senin (15/2). Tim peneliti dari universitas PUC-Parana menemukan virus zika dalam otak dua bayi baru lahir.

Bayi itu hanya hidup selama 48 jam. Para peneliti ini mengatakan pada BBC bahwa sampel diambil dari lapisan otak dua bayi. "Virus zika masih ada dan aktif di sana," kata mereka. Tim juga telah mengikuti kehamilan 10 perempuan di negara bagian Paraiba, wilayah terimbas terburuk kedua dalam kasus mikrosefalia di Brasil.

Salah satu peneliti, Adriana Melo mengatakan kasus yang dia lihat di sana tidak hanya terkait mikrosefalia. Melainkan termasuk kelainan otak lainnya seperti dilatasi ventrikel, kalsifikasi dan kontraktur pada sendi.

Kontributor BBC di Rio De Janeiro mengatakan penemuan ini menambah daftar bukti dari hasil penelitian yang diumumkan pekan lalu. Peneliti di AS dan Slovenia juga mendeteksi virus zika dalam sampel otak bayi lain dengan mikrosefalia.

 

Sementara, WHO belum mengonfirmasi hubungan ini. WHO dan badan kesehatan publik lainnya menyebutnya 'diduga kuat terkait'. Kasus mikrosefalia telah memusat di Brasil bagian timur laut sementara wabah telah menyebar di lebih dari 20 negara Amerika.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement