Pada 9 Desember, seorang wanita mengisahkan rumahnya juga digerebek anggota polisi Prancis. Melalui akun Twitter-nya, wanita bernama Sara itu mengunggah foto pintu rumahnya yang rusak didobrak polisi. "Saya seorang ibu, polisi menggeledah apartemen saya selama satu jam 30 menit, mereka tak menemukan apa-apa #sarkasme," kata Sara dalam akun Twitter-nya.
Demikian pula, disampaikan kelompok nirlaba Prancis terkait bantuan Muslim dan wanita tunawisma, Baytouna. Baytouna menulis dalam akun Facebook-nya bahwa pada 8 Desember polisi salah menggerebek kantor mereka.
"Memalukan! Malam ini, pukul delapan malam, rumah Baytouna baru saja digerebek. Merobohkan semua pintu dan menjatuhkan semua yang menghalangi jalan mereka, pasukan huru-hara menggeledah tempat peristirahatan dan penyembuhan saudara-saudara kita yang mengalami pelecehan dalam hidupnya. Ancaman keamanan apa yang memerlukan tindakan tersebut sampai harus dilihat segelintir perempuan dan anak-anak?" kata Baytouna dalam akun Facebook-nya.
Mereka mengaku sangat terkejut dan khawatir dengan hal itu. Menurutnya, keadaan darurat yang diberlakukan di Prancis membuat mereka takut bahwa hal terburuk masih dapat terjadi dalam beberapa bulan ke depan.