Pada 11 Maret 1918, Albert Gitchell dari Angkatan Darat Amerika Serikat dibawa ke rumah sakit di Fort Riley, Kansas. Ia mengeluhkan gejala meriang, dengan tenggorokan sakit, demam serta sakit kepala.
Pada tengah hari, lebih dari 100 tentara dilaporkan mengalami gejala yang sama. Ini menandai apa yang diyakini sebagai kasus pertama epidemi influenza bersejarah pada 1918. Flu tersebut akhirnya menewaskan 657 ribu orang di AS dan lebih dari 20 juta orang di seluruh dunia.
History.com melaporkan, kasus pertama flu ini tercatat di Fort Riley, sebelum akhirnya diikuti wabah serupa di kamp-kamp tentara dan penjara di berbagai wilayah negara. Penyakit ini segera meluas ke Eropa, setelah tentara AS ke sana untuk membantu sekutu di medan perang Prancis.
Setelah tiba di benua kedua, flu tidak menunjukkan tanda-tanda mereda. Sekitar 31 ribu kasus dilaporkan pada Juni di Britania Raya. Penyakit itu segera dijuluki flu Spanyol karena jumlah yang sangat tinggi dari kematian di Spanyol, yakni sekitar delapan juta kasus.
Selanjutnya: Raja Media Rupert Murdoch Lahir