Ahad 20 Mar 2016 19:04 WIB

Wisatawan Padati Kuba Sebelum Kapitalisme Menerjang

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ani Nursalikah
Seorang pria berjalan melewati lukisan pahlawan revolusi Ernesto 'Che' Guevara di Havana, Kuba.
Foto: Reuters/Stringer
Seorang pria berjalan melewati lukisan pahlawan revolusi Ernesto 'Che' Guevara di Havana, Kuba.

REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Seorang warga Amerika Sue Pemberton bergegas ke Havana untuk menyaksikan Kuba sebelum pulau komunis tersebut dibanjiri kapitalisme. Satu-satunya masalah adalah jutaan orang asing memiliki ide yang sama.

Pariwisata Kuba meledak di tengah kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Havana, Ahad (20/3). Obama akan mengubur hampir enam dekade konflik panjang yang membuat Kuba tertinggal.

Hal itu yang membuat Pemberton (63 tahun) bergabung dengan tur untuk melihat Kuba sebelum terjadinya perubahan. "Saya berasumsi dalam beberapa tahun akan ada Starbucks dan McDonald, kereta bawah tanah dan semua rangkaian kendaraan," katanya sambil menunggu kelompoknya di luar katedral.

Pengunjung berduyun-duyun untuk melihat kejatuhan Havana, jalanan-jalanan indah seperti dalam lukisan dan mendengarkan musisi jalanan memainkan lagu-lagu romantis tentang revolusi Fidel Castro 1959. Tapi semakin banyak mereka datang untuk melihat sebuah negara dalam satu waktu,  semakin banyak perubahan negara.

"Bagi saya daya tarik adalah sebelum semua orang datang," ujar seorang mahasiswa di Universitas Washington Evan Ingardia (30 tahun). Ia berdiri bersama dua teman dekatnya dekat barisan Cadillac dan Oldsmobile atap terbuka merah muda dan ungu di pusat kota.

Namun ia menyadari, mereka mungkin sudah terlambat.

Sejauh ini, pariwisata Kuba didominasi oleh Kanada dan Eropa, tapi sekarang berubah. Restorasi hubungan diplomatik AS-Kuba tahun lalu akhirnya meningkatkan prospek perjalanan tak terbatas dari negara berpenduduk hampir 323 juta tersebut.

Selasa lalu, pemerintahan Obama mencabut embargo ekonomi yang menyatakan warga Amerika sekarang dapat melakukan perjalanan ke Kuba sebagai individu, bukan hanya sebagai bagian dari organisasi yang disetujui.

Dari 3,5 juta wisatawan ke Kuba pada 2015, hanya 161 ribu orang Amerika. Namun angka tersebut merupakan 77 persen pada tahun sebelumnya. Amerika saat ini diperkirakan akan menjadi komponen utama dalam percepatan pertumbuhan menjadi 6,8 juta pada 2018.

Baca juga: Sejarah Hari Ini: Wabah Black Death Menyapu Eropa

sumber : AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement