REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Mantan pemimpin Kuba, Fidel Castro, mencemooh kata-kata manis Presiden AS Barack Obama saat berkunjung ke Kuba pekan lalu, Senin (28/3). Ia menyebut kunjungan itu sebagai kunjungan bermotif berbalut madu.
"Sepertinya setiap orang akan terkena serangan jantung mendengar kata-katanya," kata Castro dalam kolom khususnya di seluruh media pemerintah.
Sebelumnya, Obama mengatakan, Kuba dan AS harus meninggalkan masa lalu dan menghadapi masa depan sebagai teman, tetangga, dan keluarga. Castro berpegang pada sentimen nasionalisnya dan menyingkirkan tawaran Obama untuk menolong Kuba.
Castro mengatakan, Kuba bisa memproduksi makanan dan materi yang dibutuhkan rakyatnya sendiri. "Kita tidak butuh kerajaan untuk memberi kita semuanya," ujarnya.
Castro juga menolak mengakui pencapaian yang diraih partai berkuasa Komunis pimpinan saudaranya, Raul, yang berhasil mengembalikan hubungan diplomatik dengan AS. Menanggapi pernyataan Castro, juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan pemerintah Obama sudah sangat senang dengan apa yang diterima dari rakyat Kuba dan para pejabat.
"Fakta mantan presiden merasa tidak suka, saya rasa ini adalah indikasi kunjungan Presiden Obama ke Kuba berimbas signifikan," katanya.
Obama tidak bertemu dengan Fidel Castro dalam kunjungan tiga harinya di Kuba. Ia juga tidak menyebut-nyebut Castro dalam penampilannya di depan publik. Padahal, kunjungan tersebut adalah kunjungan presiden pertama sejak 88 tahun lalu.
Baca: Sejarah Hari Ini: Air Terjun Niagara Berhenti Mengalir