Selasa 22 Mar 2016 08:13 WIB

Indonesia Protes Kemunculan Kapal Cina di Laut Natuna

Kapal patroli Cina di Laut Cina Selatan.
Foto:

Cina mengklaim hampir seluruh wilayah Laut Cina Selatan, sebuah koridor pelayaran yang strategis, yang juga kaya akan ikan dan gas alam, tempat di mana beberapa negara Asia Tenggara juga memiliki klaim yang saling tumpang tindih.

Namun, Cina dan Indonesia tak berkompetisi atas kedaulatan kepulauan Natuna dan laut di sekitar wilayah itu. Keduanya setuju Natuna adalah bagian dari Provinsi Riau Indonesia.

Pada Maret 2013, kapal bersenjata milik Cina berhadapan dengan pada kapal patroli perikanan Indonesia dan menuntut pembebasan nelayan Cina yang telah ditangkap di perairan Natuna. Takut akan keselamatannya, kapten kapal Indonesia memenuhi tuntutan itu.

Demikian pula pada 2010, sebuah kapal penegakan maritim Cina memaksa sebuah kapal patroli Indonesia untuk membebaskan kapal pukat ilegal lainnya milik Cina .

Indonesia tak memiliki rencana untuk meningkatkan sumber daya militer di Kepulauan Natuna yang terpencil dalam menanggapi insiden terbaru itu, kata Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu.

Bulan lalu, China mengirimkan jet tempur ke sebuah pulau yang disengketakan di Laut Cina Selatan, dalam sebuah langkah yang memicu ketegangan di wilayah maritim yang diklaim oleh enam negara.

Para pejabat Taiwan dan AS baru-baru ini mengklaim Cina mengerahkan sistem rudal yang canggih di Kepulauan Woody, salah satu Kepulauan Paracel yang disengketakan, wilayah Laut China Selatan yang berada dalam kontrol Beijing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement