3. Aung San Suu Kyi
Pemimpin, Liga Nasional untuk Demokrasi Aung San Suu Kyi menjadi tokoh penting demokrasi setelah lebih dari 50 tahun Myanmar dipimpin junta militer.
Suu Kyi, putri dari salah satu pahlawan pendiri gerakan kemerdekaan usai Perang Dunia II di negara itu, kembali ke Myanmar dari pengasingan pada 1988 untuk menentang junta yang mengambil alih kekuasaan pada awal tahun 1960-an.
Ia memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada 1991. Setelah melalui isolasi dan sanksi, rezim militer akhirnya setuju untuk mengizinkan pemilihan umum yang bebas yang NPD memenangkan telak pada November 2015 lalu.
Namun Suu Kyi tersandung skandal terbaru. Ucapannya yang bernada rasis kepada presenter Muslimah BBC mendapat beragam kecaman. Saat itu, Suu Kyi mengaku tak menyangka jika yang mewancarainya adalah Muslim. Ia pun dianggap abai terhadap Muslim Rohingya yang terdiskriminasi di negaranya. Petisi untuk mencabut gelar nobel Suu Kyi pun telah beredar.
Baca juga, Isi Petisi Lengkap Pencabutan Nobel Perdamaian Suu Kyi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
