Kamis 31 Mar 2016 08:24 WIB

PBB Sebut Bencana Kelaparan Ancam Wilayah Konflik

Red: Nur Aini
Mati kelaparan/ilustrasi
Foto: osocio.org
Mati kelaparan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Kepala Badan Pangan PBB Graziano da Silva mengatakan penduduk di negara yang terpengaruh konflik tiga kali lebih mungkin untuk kelaparan dibandingkan dengan mereka yang tinggal di negara berkembang

Bukan hanya negara berkonflik rentan terhadap kondisi rawan pangan, kondisi tersebut juga membuat konflik bertambah parah.  "Kami tahu berbagai tindakan untuk meningkatkan keamanan pangan dapat membantu mencegah krisis, meringankan dampaknya, dan mendorong penyembuhan dan pemulihan pasca-krisis," kata da Silva, Direktur Jenderal Organisasi Pertanian dan Pangan PBB (FAO).

Kepala FAO itu mengatakan ada banyak contoh saat ini di berbagai negara tempat kekurangan pangan berkaitan dengan konflik, termasuk di Suriah, Yaman, Sudan Selatan, dan Somalia.

Walaupun banyak petani Suriah telah meninggalkan lahan mereka, da Silva mengatakan bahwa mendukung petani yang tersisa penting guna mencegah makin parahnya pengungsian dan menetapkan landasan bagi pembangunan kembali (Suriah).

Da Silva berbicara di Dewan Keamanan dalam pertemuan tertutup. Itu adalah untuk pertama kali FAO terlibat dalam pertemuan semacam itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement