Ahad 03 Apr 2016 14:25 WIB

Usai Pelantikan Presiden, Para Menteri Niger Justru Mundur

Presien Niger Mahamadou Issoufou (ilustrasi)
Foto: APS
Presien Niger Mahamadou Issoufou (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NIAMEY -- Pemerintahan Niger telah secara resmi mengundurkan diri guna membuka jalan bagi pembentukan kabinet baru setelah terpilihnya kembali Presiden Mahamadou Issoufou, kata sekretaris jenderal pemerintah dalam pernyataan yang diumumkan radio publik, Sabtu (2/4).

Issoufou pada Maret terpilih kembali untuk periode lima tahun kedua melalui pemilihan yang diboikot oleh pihak oposisi. Ia diambil sumpah sebagai presiden pada Sabtu dan menjanjikan negara Afrika Barat itu akan memerangi terorisme.

Niger, yang merupakan bekas jajahan Prancis, telah mengerahkan pasukan untuk menghadapi kelompok garis keras yang berpusat di Nigeria, Boko Haram. Niger juga telah berkontribusi dalam operasi penyerangan di kawasan dalam rangka memerangi kalangan garis keras bersenjata.

Presiden Issoufou menetapkan Brigi Raffini, yang saat ini merupakan perdana menteri, kembali menjabat untuk periode berikutnya. Sang perdana menteri menyampaikan pengunduran diri kabinetnya setelah upacara pelantikan Issoufou.

"Pengunduran diri telah diterima. Sambil menunggu pencalonan menteri-menteri (kabinet baru), para sekretaris jenderal dan menteri bertanggung jawab untuk menjalankan tugas menangani masalah-masalah saat ini," kata pernyataan itu.

Perdana menteri bertanggung jawab untuk membuat daftar kabinet, yang harus disetujui oleh presiden.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement