REPUBLIKA.CO.ID, NIAMEY -- Presiden Niger Mohamed Bazoum yang telah ditahan sejak kudeta militer bulan lalu, menjalani pemeriksaan kesehatan oleh dokternya pada Sabtu (12/8/2023). Dokter tersebut juga membawakan makanan untuk Bazoum, istri dan putranya yang juga ditahan.
"Presiden melakukan kunjungan dokternya hari ini. Dia dalam kondisi baik-baik saja," kata seorang anggota rombongan dokter tersebut, dilaporkan Al Arabiya.
Ketakutan meningkat atas kondisi kesehatan dan penahanan Bazoum bersama istri dan putranya yang berusia 20 tahun, sejak militer merebut kekuasaan dan menawan mereka pada 26 Juli. Uni Eropa dan Uni Afrika mengecam penahanan Bazoum tersebut.
Kepala Hak Asasi Manusia PBB, Volker Turk mengatakan, kondisi penahanan Bazoum bisa menjadi perlakuan yang tidak manusiawi dan merendahkan martabat. Penahanan ini melanggar hukum hak asasi manusia internasional.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan, dia kecewa dengan penolakan militer untuk membebaskan keluarga Bazoum. Human Rights Watch mengatakan, mereka telah berbicara dengan Bazoum awal pekan ini. Dalam pertemuan itu, Bazoum mengaku perlakuan terhadap dirinya, istri dan putranya tidak manusiawi dan kejam. CNN, Bazoum diisolasi dan dipaksa makan nasi kering dan pasta oleh militer yang menggulingkannya.