Rabu 06 Apr 2016 05:30 WIB

Sejarah Hari Ini: AS Resmi Terlibat Perang Dunia Pertama

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Teguh Firmansyah
woodrow wilson
Foto:

Pada 6 April 1994 Presiden Rwanda dan Burundi tewas karena  pesawatnya jatuh di dekat ibu kota Rwanda, Kigali.  Presiden Rwanda Juvenal Habyarimana dan orang nomor satu Burundi Siprianus Ntayamira termasuk di antara 10 orang yang berada dalam satu pesawat.

Beberapa laporan mengatakan, pesawat dijatuhkan oleh serangan roket. Kedua presiden tersebut dalam perjalanan kembali dari pertemuan pemimpin Afrika tengah dan timur di Tanzania. Dalam pertemuan di Tanzania tersebut, para kepala negara ini membahas cara-cara untuk mengakhiri kekerasan etnis di Burundi dan Rwanda.

Perseteruan berdarah antara suku Hutu yang merupakan mayoritas dan minoritas Tutsi telah terjadi di kedua negara di Afrika itu selama berabad-abad. Keadaan sudah sangat buruk di Burundi karena sampai 100 ribu  orang telah tewas sejak pembunuhan presiden pertama negara itu yang dipilih secara demokratis. Presiden itu merupakan seorang Hutu Oktober 1993 lalu.

Di Rwanda, koalisi Hutu Presiden Habyarimana mencapai perjanjian damai Agustus lalu dengan pemberontak Front Patriotik Rwanda (RPF), terutama terdiri dari orang-orang suku Tutsi. Tetapi kedua beah pihak gagal menyepakati sebuah pemerintahan transisi. Kematian para presiden Rwanda dan Burundi, yang keduanya sama-sama Hutu, sepertinya membuat situasi di kedua negara tersebut memburuk.

Bahkan, pertempuran sengit dilaporkan terjadi di sekitar istana presiden di Rwanda setelah berita kematian sang kepala negara menyebar. Kantor berita di Kigali mengatakan ledakan telah mengacaukan kota, tetapi belum jelas siapa yang terlibat dalam pertempuran itu. Duta Besar Rwanda untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Jean Damaskus Bizimana, mengatakan presiden tewas dibunuh.

Para anggota Dewan Keamanan PBB sempat mengheningkan cipta selama satu menit untuk menghormati presiden dua negara itu dan kemudian meminta warga untuk tenang selama kecelakaan itu diselidiki.

Sejak tahun 1890 -1962, Rwanda dan Burundi adalah satu bangsa yaitu Ruanda-Urundi. Wilayah itu awalnya di bawah kendali Jerman dan kemudian Belgia. Warga Belgia mendukung raja Tutsi berkuasa atas mayoritas penduduk Hutu. Hal itu memperburuk perasaan antara suku-suku.

sumber : BBC/history.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement