REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OIC) pada Selasa (12/4) berjanji di Istanbul, Turki, bahwa mereka akan mengalahkan terorisme dan ekstremisme.

"Kita akan terus berperang melawan kekuatan kegelapan dan ekstremisme yang secara salah menggambarkan ajaran Islam yang sesungguhnya, yang berlandaskan toleransi," kata Wakil Menteri Luar Negeri Mesir Hisham Badr di dalam pidato pembukaannya dalam pertemuan menteri luar negeri dari negara anggota lain OIC.

Hisham mengatakan, dunia Islam memerlukan sikap yang tidak berlebihan dan strategi terpadu bagi perjuangan yang efektif melawan terorisme dan ekstremisme. Hisham juga menyerukan dialog di kalangan warga dan agama untuk mengatasi tantangan yang dihadapi wilayah tersebut.

"Kami harap kita akan menang meskipun harus memberi semua pengorbanan," kata dia dikutip Xinhua.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu mengatakan, satu rencana aksi yang akan menyusun peta jalan bagi OIC selama 10 tahun ke depan akan disahkan dalam pertemuan tingkat tinggi OIC. Pertemun itu dijadwalkan pada Kamis dan Jumat.

"Saya percaya dunia Islam akan mencapai sasaran rencana aksi itu dengan semangat persatuan dan solidaritas," kata Cavusoglu.

Dalam pertemuan menteri luar negeri tersebut Badr menyerahkan kepemimpinan OIC kepada Cavusoglu. Pertemuan puncak ke-13 OIC diperkirakan dihadiri oleh lebih dari 50 kepala negara atau pemerintah, termasuk Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz dan Presiden Iran Hassan Rouhani.

Ikuti Whatsapp Channel Republika