Spesies burung kenari leher hitam di Selatan Australia ini telah resmi diberi status punah, sementara spesies yang berbeda dari burung ini masih terlihat di Queensland. Burung tersebut memiliki berat sekitar 15 gram dengan bentuk kepala besar, pendek dan berbadan tebal, serta paruh lancip berwarna hitam.

 

Burung ini juga memiliki dada berwarna hitam, ekor hitam serta bagian atas ekor berwarna putih. Komite ilmiah New South Wales mengatakan satwa sub spesies selatan ini dulu banyak dijumpai di kawasan Tableland Utara dan daerah lereng di Barat Laut, dari perbatasan Queensland selatan hingga ke Upper Hunter Valley.

 

Burung ini hanya pernah terlihat tiga kali sejak 1990. Presiden Klub Pengamat dan Pemburu Burung, Allan Richardson mengatakan status kepunahan burung ini sangat menyedihkan.

 

"Ini sangat menyedihkan karena  banyak dari spesies kita terancam menurun populasinya di kawasan mereka. Hanya sedikit dari spesies burung kita yang terancam menurun populasinya yang dalam keadaan baik sehingga berlanjutnya kepunahan semacam ini tidak bisa kita hindari lagi dan kita akan melihat beberapa burung-burung asli kita lenyap dari beberapa daerah," katanya.

 

Penggembalaan ternak, penebangan lahan, pertambangan dan kelinci liar telah dituding menjadi penyebab kepunahan burung ini di New South Wales. Komite ilmuwan mengatakan hilang dan terdegradasinya habitat tampaknya menjadi ancaman besar bagi kelestarian burung-burung asli di kawasan mereka.

 

Perubahan kebijakan seputar kebakaran maupun penyebaran gulma dan rumput eksotis juga telah menempatkan burung ini di bawah tekanan. Richardson mengatakan dirinya amat sedih mengetahui burung kecil atau little bird telah kehilangan kemampuan bertahan hidup.

 

"Sejarah pengelolaan lahan sudah berlangsung lama. Tidak hanya untuk kepentingan pertambangan tapi juga industri pertanian juga sudah berlangsung lama dan beberapa burung ini yang bergantung pada rumput, seperti burung kenari dada hitam yang merasa kesulitan untuk bersaing," dia berkata.

 

Komite ilmiah mengatakan burung itu memenuhi syarat untuk masuk dalam daftar spesies yang telah dianggap punah karena tidak tercatat di habitat yang diharapkan untuk beberapa waktu lamanya, padahal beberapa survei yang bertujuan menemukan burung ini sudah dilakukan.

 

Ikuti Whatsapp Channel Republika