Pada 30 April 1975, Perang Vietnam berakhir. Berakhirnya perang ini ditandai dengan menyerahnya Vietnam Selatan tanpa syarat kepada pasukan komunis Vietnam Utara.
Presiden Vietnam Selatan Duong Van Minh yang saat itu baru tiga hari menjabat memerintahkan pasukannya untuk meletakkan senjata.
Dia juga menyerukan agar Pasukan Vietnam Utara dan Vietnam Selatan menghentikan semua permusuhan. Pengumuman itu kemudian diikuti dengan kedatangan pasukan Vietnam Utara ke wilayah Vietnam Selatan.
Kedatangan mereka tanpa mendapat perlawanan. Pasukan tank Vietnam Utara dengan mengendarai tank mendobrak gerbang istana kepresidenan Vietnam Selatan di Saigon. Kemudian pada pukul 11.30 waktu setempat, perang berakhir.
Saigon segera berganti nama menjadi Ho Chi Minh City. Pernyataan dari Pemerintah Revolusioner Sementara atau PRG di Paris, Prancis, menjanjikan kebijakan tidak memihak dan reunifikasi secara damai di Vietnam. Pemerintah Prancis juga telah mengakui rezim baru tersebut.
Pemerintah Vietnam Selatan menyerah hanya empat jam setelah evakuasi besar-besaran warga Amerika Serikat (AS) di Saigon. Presiden AS, Gerald Ford mengaku bangga karena telah menyelamatkan rakyat dan tentaranya dari Vietnam melalui evakuasi dengan helikopter.
Namun, evakuasi itu diwarnai dengan kekacauan dan suasana putus asa di Saigon. Ford memerintahkan kapal-kapal AS untuk tetap berada di perairan Vietnam untuk menjemput para pengungsi hingga selesai. Namun tindakan ini dihina oleh pihak Vietnam Utara yang mencegah para pengungsi melarikan diri.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
