Sedikitnya dua jiwa tewas dan 30 luka-luka dalam serangan bom di sebuah pub di London, Inggris pada 30 April 1999. Bom itu meledak di pub Admiral Duncan, di Soho, London. Pub ini terletak di Jalan Old Compton yang merupakan jantung komunitas penyuka sesama jenis atau gay di London.

Serangan ini adalah yang ketiga di London dalam dua pekan terakhir. Polisi menghubungkan bom ini dengan ledakan sebelumnya di Brick Lane dan serangan pekan lalu di Brixton yang melukai 39 orang.

Saksi mata mengatakan adanya ledakan besar yang memecahkan kaca dan puing-puing ke jalanan. Jason Everton yang baru saja pulang dari pekerjaannya di dekat Jalan Frith untuk membeli sandwich menjadi saksi mata insiden ini.

"Ada orang-orang yang berjalan keluar, semuanya tertutup debu, memar, dan luka. Itu cukup mengerikan," katanya.

Jean Pierre Trevor, yang bekerja di kantor tepat di belakang pub, dan mendengar ledakan. Ketika dia pergi keluar kantornya untuk menawarkan bantuan, ia menyaksikan pemandangan jalanan seperti dalam adegan perang.

"Ada orang-orang bergelimpangan. Banyak dari mereka mengalami luka bakar parah, jadi kami memberikan air dan es batu pada kulit mereka."

Polisi membersihkan dan mensterilkan area jalan di dekat lokasi kejadian di tengah kekhawatiran bahwa mungkin ada perangkat bom kedua. Pada konferensi pers di Scotland Yard tak lama setelah serangan itu, Komisaris Polisi Metropolitan Sir Paul Condon mengecam serangan itu dan menyebutnya tercela dan pengecut. Ia juga meminta bantuan dalam menangkap pelaku yang bertanggung jawab.

Empat kelompok ekstremis sayap kanan yang berbeda mengklaim menanam bom Brixton. Namun, polisi mengatakan mereka tidak memiliki bukti menguatkan kelompok tertentu berada di balik serangan itu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika