Kamis 09 Jun 2016 01:41 WIB

Amerika Serikat Tuding Korea Utara Kembali Buat Bom Nuklir

Rep: Gita Amanda/ Red: Nur Aini
Lokasi uji coba nuklir Korea Utara
Foto: Youtube
Lokasi uji coba nuklir Korea Utara

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada Selasa (7/6), mengatakan Korea Utara (Korut) memulai kembali produksi bahan bakar plutoniumnya. Ini menunjukkan Korut berencana mengejar program senjata nuklir yang selama ini dianggap menyimpang dari sanksi internasional.

Penilaian AS ini diungkapkan sehari setelah Badan Pengawas Nuklir PBB mengatakan ada indikasi bahwa Pyongyang mengaktifkan kembali fasilitas di Yongbyon untuk memproduksi kembali plutonium. Reaktor di Yongbyon selama ini dikenal sebagai kompleks utama nuklir Korut.

Pejabat resmi AS ini berbicara dengan syarat anonim, ia mengatakan bahwa Washington khawatir dengan upaya pengolahan baru plutonium. Menurutnya segala sesuatu di Korut itu menimbulkan kekhawatiran, tapi ia tak berbicara secara eksplisit mengenai respon AS.

"Mereka mengambil bahan bakar bekas dari reaktor lima megawatt di Yongbyon dan membiarkannya dingin, kemudian membawanya ke fasilitas pengolahan ulang, dan di sanalah mereka telah memperoleh plutonium untuk tes nuklir mereka sebelumnya. Jadi mereka mengulangi proses itu. Itulah apa yang mereka lakukan," kata pejabat itu.

Pejabat tersebut menolak mengkonfirmasi apakah pernyataannya dibuat berdasarkan citra satelit atau sumber intelijen. Ia juga tak memaparkan berapa banyak plutonium yang bisa dihasilkan Korut dengan metode ini.

Sebelumnya pada Senin (6/6), Kepala Badan Energi Atom (IAEA) Yukiya Amano mengatakan dalam konferensi pers di Wina bahwa ada indikasi kegiatan pengolahan baru plutonium di Yongbyon. Dilansir BBC News, IAEA tak memiliki akses ke Korut untuk menyelidiki hal itu. Tapi menurut  Amano, gambar satelit menunjukkan kegiatan yang berkaitan dengan reaktor lima megawatt itu.

Di Yongbyon menurut Amano berdasarkan citra satelit, ada perluasan fasilitas dan kegiatan berkaitan dengan pengolahan. Kendaraan juga nampak bergerak di situs dan ada indikasi pembuangan air hangat yang menandakan kegiatan pendinginan.

Seorang juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan Cheong Joon-hee mengatakan Seoul sedang mengamati dengan seksama pergerakan di fasilitas nuklir Korut itu dengan prihatin. Tapi Cheong menolak berkomentar langsung mengenai produksi plutonium.

Sementara juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hong Lei mengatakan, Cina berharap semua pihak dapat bekerja sama menempatkan masalah nuklir kembali pada jalur dialog dan negosiasi. Cina yang merupakan sekutu utama Korut memang kerap mempromosikan denuklirisasi di Semenanjung Korea.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement