REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Uni Eropa dan peradaban politik Barat terancam bubar jika masyarakat Inggris memutuskan untuk keluar dari blok beranggotakan 28 negara tersebut pada 23 Juni mendatang, kata Presiden Dewan Eropa, Dunald Tusk.
Dalam wawancara dengan surat kabar Jerman, Bild, Tusk menyatakan bahwa skenario keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau lebih dikenal dengan sebutan Brexit akan menguntungkan kelompok anti-Eropa radikal. "Kenapa skenario ini berbahaya? Karena tidak ada yang bisa memastikan apa konsekuensi jangka panjangnya," kata Tusk seperti dilansir Reuters, Senin (13/6).
"Sebagai sejarawan, saya khawatir Brexit akan menjadi awal dari kehancuran, bukan hanya Uni Eropa, tetapi juga peradaban politik Barat secara keseluruhan," kata dia.
Semua pemangku kepentingan di Uni Eropa akan rugi secara ekonomi jika Inggris memutuskan keluar, demikian keterangan Tusk.
"Setiap keluarga mengetahui bagaimana traumatisnya pengalaman bercerai bagi semua orang. Demikian pula dengan Uni Eropa, semua orang sadar, terutama warga Inggris sendiri, akan rugi secara ekonomi," kata dia.
Sejumlah jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa warga Inggris terbelah dalam jumlah yang hampir sama mengenai keputusan untuk bertahan di Uni Eropa atau keluar. Meski dia berharap Uni Eropa akan tetap bertahan meski warga Inggris memutuskan untuk keluar, Tusk mengingatkan bahwa harga yang harus dibayar akan sangat tinggi.