Selasa 28 Jun 2016 03:08 WIB

Curang dalam Ujian, Siswa India Dihukum Penjara

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Yudha Manggala P Putra
Sejumlah peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) mengerjakan soal ujian tertulis di SMK Negeri 5 Jakarta, Selasa (12/6).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) mengerjakan soal ujian tertulis di SMK Negeri 5 Jakarta, Selasa (12/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BIHAR -- Seorang siswa di India dijatuhi hukuman penjara selama dua pekan karena tuduhan curang dalam ujian akhir sekolahnya terbukti setelah gagal menjalani tes ulang.

Dikutip dari laman BBC, Selasa (28/6), siswa tersebut bernama Ruby Rai (17 tahun). Dia awalnya menduduki peringkat pertama dalam ujian akhir sekolah menengah di negara bagian Bihar. Namun tiba-tiba sebuah rekaman wawancara dia yang mengatakan bahwa ilmu politik adalah tentang masak-memasak beredar.

Setelah video tersebut beredar luas di internet, remaja perempuan itu bersama beberapa murid lain yang nilainya bagus diharuskan untuk mengikuti ujian ulangan. Kemudian ia ditangkap setelah hasilnya tidak cukup untuk bisa lulus.

Sementara hasil ujian awalnya dengan nilai terbaik di negara bagian tersebut dibatalkan. Rai pun dibawa ke pengadilan Ahad (26/06) dan hakim mengirimnya ke penjara hingga tanggal 8 Juli mendatang.

Keputusan untuk menghukum Rai ke penjara ini dikritik berbagai pihak. Sebab ia dianggap masih di bawah umur dan seharusnya dikirim ke rumah tahanan khusus untuk anak.

Seorang perwira polisi, Inspektur Manu Maharaj, mengatakan kepada surat kabar The Hindu, bahwa Rai harus membuktikan dirinya sebagai 'anak yang berusia di bawah umur'.

Surat penangkapan juga sudah dikeluarkan untuk beberapa siswa lain yang mendapat nilai baik dalam ujuan awal. Termasuk Saurabh Shrestha yang mendapat nilai tertinggi untuk bidang ilmu sains namun tidak tahu kalau H20 adalah air.

Tahun lalu, negara bagian Bihar menjadi perhatian di seluruh dunia karena para orang tua dari siswa yang sedang ujian sampai memanjat dinding sekolah untuk memberikan jawaban soal ujian.

Pemerintah negara bagian Bihar sudah menempuh sejumlah langkah guna menekan angka kecurangan tidak terjadi lagi antara lain dengan menjatuhkan denda maupun hukuman penjara bagi yang terbukti curang.

Dan hasil ujian bulan lalu yang tidak sebagus seperti tahun lalu dinilai sebagai petunjuk bahwa langkah-langkah tersebut membawa hasil nyata.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement