Selasa 28 Jun 2016 08:48 WIB

Israel dan Turki Masih Berselisih Soal Blokade Gaza

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Turki Recep Erdogan dan PM Israel Benjamin Netanyahu
Foto: balkaneu
Presiden Turki Recep Erdogan dan PM Israel Benjamin Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Sebagian besar blokade ke Gaza telah diangkat melalui kesepakatan terbaru Turki-Israel, Senin (27/6). Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengatakan, blokade laut telah diangkat dan kapal pertama berisi bantuan akan berlabuh di sana pertama kalinya pekan ini.

Turki akan mengirim kapal pertamanya yang berisi 10 ribu bantuan kemanusiaan pada Jumat. Pengiriman itu sudah bagian dari kesepakatan.

Namun menurut Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, blokade kapal laut ke Gaza tetap berlaku. Netanyahu menekankan Tel Aviv akan tetap pada blokade pertahanan maritim.

Menurutnya, bantuan kemanusiaan bisa sampai ke Gaza melalui pelabuhan Israel. "Ini adalah kepentingan keamanan inggi bagi kami. Saya tidak akan kompromi soal ini," kata Netanyahu.

Ia menambahkan hal ini demi mencegah aksi dari Hamas. Sehingga blokade tersebut akan berlaku seperti yang sudah-sudah.

Baca juga, Turki Sepakat Normalkan Hubungan.

Kesepakatan juga menyebut kedua negara akan saling mengirim duta besar secepatnya. Yildirim mengonfirmasi bahwa Israel akan membayar kompensasi sebesar 20 juta dolar AS untuk korban insiden kapal feri flotilla.

Insiden ini merupakan akar dari renggangnya hubungan kedua negara. Pada 2010, Israel melakukan operasi melawan kapal sipil yang membawa bantuan dan materi konstruksi untuk Gaza.

Semua bantuan itu disampaikan Gaza Freedom Flotilla. Otoritas Israel menewaskan 10 orang aktivis di dalamnya. Sembilan berasal dari Turki dan satu Turki-Amerika. Semuanya adalah aktivis pro-Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement