REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Ratusan pengunjuk rasa memadati pusat perbelanjaan One di Liverpool, Inggris. Mereka melancarkan aksi protes bertajuk Black Lives Matter menyusul tewasnya pemuda kulit hitam bernama Mzee Mohammed.
Mohammed tewas setelah ditahan oleh polisi Merseyside karena dianggap "bertindak agresif dan tidak menentu". Laporan yang belum dikonfirmasi itu menyebut mendiang membawa pisau di pusat perbelanjaan.
Para polisi mengaku datang ke pusat perbelanjaan pada Rabu (13/7) malam setelah sejumlah panggilan dari masyarakat. Polisi mengatakan remaja itu ditahan oleh staf keamanan pusat perbelanjaan ketika mereka tiba di lokasi kejadian.
Sebuah rekaman ponsel berdurasi sekitar lima menit sempat beredar dan dirilis ke Liverpool Echo. Dalam video itu, terlihat kondisi remaja 18 tahun itu pada detik-detik ia tiada.
Baca juga, Tiga Polisi Tewas Tertembak di Louisiana.
Pemuda tersebut berada dalam keadaan menelungkup, bertelanjang kaki, dan dikelilingi paramedis dan petugas polisi. Dia berbaring tak bergerak, tampak tidak sadarkan diri, dengan tangan diborgol di belakang punggungnya.
Ibunda Mohammed, Karla, membantah versi polisi dari kejadian tersebut sambil terus meneriakkan "Keadilan untuk Mzee". Ia bersama putrinya, Melissa, memimpin aksi protes dengan berjalan kaki dari stasiun kereta api utama kota ke pusat perbelanjaan yang diikuti sekitar 300 orang.
"Saya tidak akan berhenti, saya akan terus berjalan sampai mendapatkan jawaban jelas tentang kematian anak saya dan membawanya ke pengadilan," kata ia, seraya menyebut Mohammed dijadwalkan akan dimakamkan di Jamaika.