Senin 18 Jul 2016 16:01 WIB

Isu Terorisme Dominasi Pembahasan KTT Asia-Eropa

Pemimpin Asia dan Eropa berpose untuk foto kelompok dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Eropa (ASEM) ke-11 di Ulaanbaatar, Mongolia, Sabtu, 16 Juli 2016.
Foto: AP Photo/Mark Schiefelbein
Pemimpin Asia dan Eropa berpose untuk foto kelompok dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Eropa (ASEM) ke-11 di Ulaanbaatar, Mongolia, Sabtu, 16 Juli 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembahasan berbagai isu global dalam sesi retreat Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Eropa (KTT ASEM) ke-11 didominasi isu tentang terorisme, menurut keterangan pers Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Senin (18/7).

Pada hari kedua KTT ASEM ke-11 di Ulaanbataar, Mongolia, pada 16 Juli 2016 itu Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menghadiri sesi retreat dengan didampingi oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI AM Fachir. Pertemuan itu juga dihadiri para pemimpin negara anggota ASEM lainnya.

Sesi retreat tersebut bertema "Meningkatkan Tiga Pilar ASEM", yakni pilar politik, ekonomi, dan sosial budaya. Sesi Retreat KTT ASEM membahas berbagai isu, antara lain mengenai keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit), migrasi, terorisme serta isu-isu keamanan dan perdamaian di kawasan. Isu terorisme mendominasi pembahasan dalam sesi retreat tersebut.

Para pemimpin ASEM kembali menyampaikan keprihatinan dan mengutuk keras sejumlah serangan teroris yang terjadi di berbagai belahan dunia, khususnya di kawasan Asia dan Eropa, terutama untuk aksi teror yang baru saja terjadi di Nice, Prancis pada 15 Juli 2016.

Selain itu, para pemimpin negara ASEM sepakat lebih meningkatkan kerja sama internasional untuk menanggulangi terorisme dan penyelesaian hukum terhadap pelaku terorisme sesuai dengan piagam PBB dan hukum internasional. Pada kesempatan itu, JK menyampaikan pesan diperlukan upaya bersama untuk menangani aksi terorisme dari akar penyebab masalahnya (root causes).

"Kita jangan hanya melihat kapan dan dimana suatu tindakan terorisme terjadi. Kita juga harus melihat lebih dalam akar permasalahan penyebab aksi teror tersebut," ujar Jusuf Kalla dalam sambutannya.

Pernyataan JK itu didukung oleh beberapa pemimpin negara-negara ASEM. JK juga menyampaikan aksi terorisme saat ini telah meluas dari negara gagal (failed state) ke negara-negara yang stabil. Untuk itu, kata dia, diperlukan kerja sama rekonstruksi pembangunan politik, ekonomi, dan sosial untuk menanggulangi akar permasalahan terorisme di negara-negara gagal tersebut.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement