Selasa 19 Jul 2016 22:20 WIB

1.577 Dekan Diminta Mundur Pascakudeta Gagal di Turki

Presiden Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (tengah)
Foto: BBC
Presiden Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Dewan Pendidikan Tinggi Turki memerintahkan pengunduran diri 1.577 dekan dari seluruh universitas. Televisi negara Turki, TRT mengatakan hal tersebut merupakan bagian dari aksi pembersihan luas di puluhan lembaga negara setelah upaya kudeta yang gagal.

Pengunduran diri itu diharuskan baik di universitas negeri maupun swasta, menurut laporan TRT. Pemerintah telah berjanji bahwa mereka yang berada di balik kudeta militer yang gagal pada 15 Juli akan membayar harga yang mahal setelah lebih dari 200 orang tewas.

Secara terpisah, kantor berita negara Anadolu mengatakan 399 karyawan Kementerian Keluarga dan Kebijakan Sosial telah dilucuti tanggung jawabnya. Ribuan lainnya telah ditangguhkan dari kepolisian, militer, Departemen Keuangan dan posisi sektor publik lainnya.

Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada pekan lalu mengatakan pemerintah berfungsi dan ia tetap memangku jabatan, setelah negara itu dilanda kudeta pada malam sebelumnya.

Di dalam pidato kedua yang disampaikan di Bandar Udara Istanbul, Presiden Turki tersebut mengatakan Angkatan Bersenjata tidak dan tak bisa memerintah Turki. Erdogan berikrar akan mengakhiri operasi terhadap perencana kudeta untuk mempertahankan militer agar "tetap bersih".

Erdogan berikrar akan mengakhiri operasi terhadap perencana kudeta di dalam militer, dan mengatakan, "Militer kami bersih dan tak seorang pun dapat membahayakannya," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement