Menariknya, anggota kelompok Facebook HSP menggunakan istilah-istilah Islam dalam unggahannya. Ada yang mengatakan haram bagi snack pack yang tidak sesuai dengan standar, yakni kentang, daging kebab, keju, dan tiga saus yang disebut Holy Trinity.
Bisa juga ditemukan istilah bid'ah jika ada kandungan yang ditambah-tambahi dalam penyajian atau kemasannya. Misalnya saja, HSP hanya disajikan dalam kemasan kotak berbahan stryofoam. Jauh dari perdebatan soal isu agama dan politik, kelompok ini lebih memberikan tanggapan soal bagaimana HSP disajikan.
Apakah kentangnya cukup renyah, bagaimama rasa sausnya, apakah ada logo halal di toko yang menjualnya hingga apakah penjualnya memanggil konsumennya dengan istilah brother dan sister. Semakin memenuhi standar, mereka memberikan angka 10 untuk masing-masing kategori.
Keberadaan kelompok ini tentu saja memberikan kontribusi yang sangat baik bagi penjualan halal snack pack di penjuru Australia. Terlebih karena istilah halal tidak lagi menjadi asing bagi warga Australia dan tidak keberatan untuk memakannya.
Halal snack pack telah menyatukan keberagaman yang ada. Tentunya bagi beberapa pihak, khususnya komunitas Muslim di Australia berharap kondisi ini dapat mengubah persepsi para politisi dan pengambil kebijakan soal sertifikat halal.