Selasa 09 Aug 2016 22:45 WIB

Dukungan Penuh Putin untuk Presiden Erdogan

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki  Recep Tayyip Erdogan bertemu St. Petersburg, Russia, Selasa (9/8). REUTERS/Sergei Karpukhin
Foto: Sergei Karpukhin/REUTERS
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu St. Petersburg, Russia, Selasa (9/8). REUTERS/Sergei Karpukhin

REPUBLIKA.CO.ID, ST PETERSBURG -- Presiden Rusia Vladimir Putin berharap Turki sepenuhnya dapat memulihkan ketertiban setelah kudeta gagal bulan lalu. Ia menegaskan Moskow selalu menentang tindakan inkonstitusional.

Sikap tersebut disampaikan Putin ketika bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di St. Petersburg, Rusia, Selasa (9/8).

Putin merupakan salah satu pemimpin negara pertama yang menyatakan dukungan kepada Turki pascakudeta. Ia mempromosikan diri sebagai sekutu terpercaya meski hubungan kedua negara sempat renggang saat Turki menembak jatuh pesawat Rusia.

Putin menyambut Erdogan di istana Tsar. Pertemuan pada Selasa mengisyaratkan Putin siap untuk memperbaiki hubungan dengan Turki. "Kunjungan Anda hari ini, meski disituasi politik dalam negeri yang kompleks di Turki, menunjukkan kita semua ingin memulai dialog dan memulihkan hubungan," kata Putin dalam sambutannya.

Putin kemudian menawarkan dukungan moral kepada Erdogan setelah kudeta gagal bulan lalu. Menurut Putin ia akan tetap pada posisi yang menyatakan Rusia menentang setiap upaya tindakan yang inkonstitusional.

"Saya ingin mengungkapkan harapan bahwa di bawah kepemimpinan Anda orang-orang Turki akan mengatasi masalah ini (pascakudeta) dan pemerintahan serta konstitusional yang legal akan dikembalikan," kata Putin.

Putin mengatakan kedua pria juga akan membahas bagaimana pemulihan hubungan perdagangan dan ekonomi. Keduanya juga sepakat membawa kerja sama melawan terorisme.

Rusia sebelumnya memberlakukan sanksi perdagangan di Turki setelah penembakan jet Rusia.  Erdogan mengatakan Turki telah memasuki "periode yang sangat berbeda" dalam hubungan dengan Rusia. Menurutnya solidaritas antara kedua negara akan membantu penyelesaian masalah-masalah regional.

Erdogan juga berharap perjalanannya ke Rusia akan memberikan jeda untuk beberapa pihak di Barat, yang gelisah tentang prospek pemulihan hubungan antara Moskow dan Ankara. Kunjungan ini dilakukan pada saat hubungan Turki dengan NATO dan Uni Eropa berada di bawah tekanan.

Baca juga, Erdogan: Rusia yang Seharusnya Minta Maaf ke Turki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement