REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte kembali memicu pertikaian diplomatik dengan Amerika Serikat mengenai komentar homophobicnya tentang Duta Besar Philip Golberg. Ini memicu Washington memanggil utusan Manila untuk memprotes hal tersebut.
Seperti dilansir The Guardian, Rabu (10/8), Duterte menggunakan bahasa Tagalog melontarkan cercaan berbau homophobia kepada Golberg. Komentar tersebut disampaikan untuk mengekspresikan ketidaksenangannya dengan duta besar AS di Filipina itu.
"Seperti yang Anda tahu, saya sedang berjuang menghadapi duta besarnya (Menteri Luar Negeri AS John Kerry). Duta besar gay-nya. Dia membuat saya kesal," kata Duterte.
Duterte bersitegang dengan duta besar Goldberg kali pertama saat kampanye. Waktu itu Duterte yang berkelakar mengenai pemerkosaan misionaris Australia menuai kecaman keras dari Goldberg dan duta besar Australia.
"Dia ikut campur tangan selama pemilihan, memberikan pernyataan di sana-sini. Dia tak seharusnya melakukan itu," kata Duterte.
Departemen Luar Negeri AS segera memanggil kuasa usaha Filipina Patrick Chuasoto pada Senin (8/8) untuk membahas komentar Duterte tersebut.
Juru bicara urusan luar negeri Filipina Charles Jose membenarkan pertemuan itu. Namun ia mengatakan utusan Manila diundang ke Departemen Luar Negeri untuk membahas keseluruhan hubungan luas Filipina-AS.
"Hubungan Filipina-AS tetap kuat," katanya pada Rabu.