Ahad 14 Aug 2016 19:45 WIB

Unjuk Rasa Ricuh Terjadi di Milwaukee

Red: Ilham
Kericuhan (ilustrasi)
Foto: Antara
Kericuhan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MILWAUKEE -- Pengunjuk rasa melepaskan tembakan, melemparkan batu bata, dan membakar stasiun pompa bensin di Milwaukee, Amerika Serikat Barat pada Sabtu (14/8), malam. Peristiwa itu terjadi beberapa jam setelah polisi ronda menembak mati seorang tersangka bersenjata yang berusaha melarikan diri.

Pihak berwenang mengatakan, tersangka berusia 23 tahun itu, yang memiliki catatan panjang aksi kriminal, membawa senjata curian dengan 23 butir peluru. Polisi langsung menepikan kendaraan patroli karena kegiatan mencurigakan tersebut dan mengadapi pelaku. Tersangka kedua, yang melarikan diri dari kendaraan itu berhasil ditangkap.

Pernyataan Departemen Kepolisian Milwaukee tidak mengatakan apakah tersangka tewas itu menembak atau mengarahkan senjatanya ke petugas saat peristiwa tersebut terjadi. Pihak berwenang tidak menyebutkan ras atau nama tersangka atau petugas pelakunya.

Kerumunan lebih dari 100 orang di daerah dengan kebanyakan penduduknya adalah kalangan Afrika-Amerika tersebut melemparkan bebatuan saat petugas dengan perlengkapan antihuru-hara mencoba membubarkan mereka.

Pihak berwenang mengatakan, sejumlah tembakan dilepaskan saat insiden itu. Jendela dari setidaknya dua mobil aparat pecah, dan seorang aparat yang berada di salah satu kendaraan mengalami luka di kepalanya diakibatkan lemparan batu bata.

Pengunjuk rasa membakar sebuah mobil polisi dan sebuah SPBU. Sebuah toko suku cadang mobil dan tiga tempat lainnya juga ikut terbakar. "Kota kami berada dalam kekacauan malam ini," kata Ketua Dewan Umum Milwaukee, Alderman Ashanti Hamilton.

Wali Kota Tom Barrett meminta masyarakat untuk tenang. "Ini adalah sebuah lingkungan yang terkena kekerasan sebelumnya," kata Barrett, mengacu kepada sebuah kerusuhan yang terjadi satu bulan sebelumnya. "Ada banyak orang yang baik, sangat baik yang tinggal di wilayah ini, dan tidak menginginkan kekerasan."

Kemarahan terhadap perlakuan keras para aparat terhadap kalangan minoritas telah memicu adanya gerakan Black Lives Matter dan memicu sebuah perdebatan nasional atas isu dan kebijakan ras di Amerika Serikat. "Ini adalah jeritan peringatan," kata Alderman Khalif Rainey dari Milwaukee. "Kalangan kulit hitam di Milwaukee lelah. Mereka lelah tinggal di bawah penekanan ini."

Pada pukul 01.00 (13.00 WIB), kepolisian mengatakan bahwa pihaknya telah menahan tiga orang yang terkait dengan kekacauan itu. Pukul 02.00, kepolisian mengatakan mereka telah mengembalikan ketertiban ke wilayah itu dan mengurangi pengerahan aparat. Namun sejumlah gambar berita setempat menunjukkan sebuah toko minuman terbakar, beberapa menit sebelum dikeluarkannya pernyataan itu.

Petugas terlibat dalam penembakan itu berusia 24 tahun dan sudah berada dalam satuannya selama enam tahun. Dia ditempatkan dalam tugas administrasi hingga penyelidikan dan peninjauan oleh Kantor Pengacara Wilayah Milwaukee selesai.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement